Solusi untuk menyalurkan kebermanfaatan sesama di bidang
pertanian
pertanian
Berbicara mengenai pertanian, tak
terlepas dari masyarakat Indonesia yang sebagian besar bermata pencaharian di
bidang ini. Sudah seharusnya, seorang mahasiswa yang mendapartkan kesempatan
mengenyam pendidikan di bangku kuliah, untuk bisa membagikan ilmu yang di
dapatkan kepada masyarakat. Terlebih lagi, sebagai mahasiswa fakultas pertanian
UGM yang katanya adalah kampus kerakyatan. Tentu kita harus membaur kepada masyarakat
untuk mengetahui langsung keadaan dan permasalahan yang mereka hadapi.
Jadi,
apakah kita sebagai mahasiswa faperta UGM telah berusaha menjadi orang yang
bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Atau jangan-jangan banyak yang merasa kesulitan
dalam menemukan cara strategis untuk mengaplikasikan ilmunya di kehidupan
masyarakat. Dalam hal ini, komunitas jogja, mewadahi berbagai kegiatan untuk
berkontribusi langsung ke masyarakat. Komunitas jogja ini beranggotakan
mahasiswa yang tergabung dari berbagai organisasi dan universitas di
Yogyakarta. Kabar baiknya komunitas jogja ini terbuka bagi siapa saja yang
ingin bergabung dan bersungguh-sungguh untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuannya.
Pertemuan rutin komunitas jogja
diadakan setiap hari jumat pukul 15.00 WIB, di rumah Bapak Fajar (motivator dan
pengasuh komunitas jogja), bertempat di Jalan Srigunting 19 Demangan Baru,
Yogyakarta. Pada acara rutin ini, mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan
dan universitas, melakukan presentasi hasil kunjungan ke berbagai wilayah,
maupun sharing mengenai ilmu pengetahuan
di bidang masing-masing untuk kemudian diselaraskan dengan bidang pertanian.
Dengan demikian, secara langsung ataupun tidak langsung, kita telah melatih
keterampilan berbicara, berpikir kritis, serta berinteraksi langsung dengan
masyarakat.
Agenda yang sudah dilaksanakan
komuitas jogja seperti pengelolan sampah yang meliputi pemisahan sampah organik
dan anorganik, pemanfaatan sampah organik untuk pupuk organik termasuk cara
pembuatannya, pemanfaatan sampah anorganik yang berbentuk kantong sebagai
kegiatan pertanian, dan juga Gerakan Irigasi Bersih (GIB), yang sudah
dilaksanakan di bantul, yang memiliki motto dari bantul untuk Yogyakarta, dari Yogyakarta
untuk Indonesia. Untuk memudahkan gerak dalam pelaksanaan program ini, dibagi beberapa
koordinator wilayah di yogyakarta (sekitar 4 korwil) dan kini setiap korwil
beranggotakan 5 sampai 6 orang perwakilan bahkan lebih.
Tidak hanya di wilayah Yogyakarta,
akan tetapi, melalui ‘program peduli’ komunitas jogja siap untuk membantu dan
bekerja sama dengan daerah-daerah di luar Yogyakarta, seperti daerah Jawa
Tengah yang terletah di sekitar Yogyakarta. Anggota komunitas jogja ini juga
berasal dari berbagai wilayah. Bagi yang berasal dari purworejo misalnya, bisa
membentuk Peduli Purworejo, atau yang berasal dari kebumen bisa membentuk
peduli kebumen dsb.
Bagi kita yang merantau, program ini
mengingatkan kita pada kampung halaman kita. Kita boleh saja meninggalkan
rumah dalam waktu yang lama, tetapi
suatu saat , hati kita pasti akan terikat pada suatu tempat istimewa yaitu
rumah dan kampung halaman. Apakah kita sudah melakukan hal yang bermanfaat
untuk rumah, desa atau kampung kita. Ketika kita telah bersusaha dan bersusah
payah melakukan extra ordinary thing untuk daerah yang asing bagi kita. Lalu
apakah kita juga sudah berusaha melakukan extra ordinary thing di daerah kita,
yaitu di desa atau kampung halaman kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat saya nantikan, monggo :)